Selasa, 19 Maret 2013

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI : INOKULASI DAN PEMURNIAN BAKTERI



INOKULASI DAN PEMURNIAN BAKTERI
Laporan Praktikum Mikrobiologi Air (BDI206)



Disusun Oleh
Widi Indra Kesuma
1114111058




 





Unila 1




PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012




HALAMAN PENGESAHAN


Nama Mahasiswa       : Widi Indra Kesuma
No. Pokok Mhs           : 11141110058
Program Studi             : Budidaya Perairan/Perikanan
Fakultas                      : Pertanian
Judul Praktikum          : Inokulasi dan Pemurnian Bakteri
Tempat                        : Laboratorium Budidaya Perairan
Waktu Praktikum        : Selasa, 09 Oktober 2012
Kelompok                    : 3 (tiga)





Bandar Lampung, 2 Oktober 2012






 
Npm.


Catatan
Nilai







LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AIR (BDI 206)
PEMBUATAN MEDIA
Disusun Oleh :
Widi Indra Kesuma ( Npm. 1114111058)
Jurusan Budidaya Periaran/Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2012

Abstrak
Sebuah praktikum telah selesai dilakukan di Laboratorium Perikanan Unila. Tujuann praktikum ini adalah agar mahasiswa perikanan UNILA yang mengikuti matakuliah mikrobiologi air  mampu mengisolasi dan menginokulasi Bakteri dari lingkungannya. Dalam isolasi Bakteri merupakan kegiatan memisahkan bakterin dari lingkungannya di alam. Pemisahan tersebut telah disediakan dalam media agar yang telah dipersiapkan. Dalam isolasi ini dipergunakan sampel air sumur. Setelah melakukan isolasi maka dilakukan inokulasi Bakteri. Inokulasi merupakan kegiatan penanaman Bakteri dalam media agar. Dalam praktikum ini juga dilakukan pemurnian Bakteri. Dalam pemurnian tersebut daiakukan teknik gores dalam penanamannya. Dalam melakukan inokulasi dan pemurnian Bakteri, media agar yang benar akan mempengaruhi hasil yang didapatkan. Selain itu teknik yang dilakukan harus tepat. Dari hasil praktikum didapatkan hasil Bakteri yang telah siap diwarnai dan diamati.
Kata kunci : inokulasi, isolasi, pemurnian, Bakteri, media.

A.  PENDAHULUAN
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan.
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan(steak plate), cara taburan atau tuang(pour plate), serta mikromanipulator(the micromanipulator methods). (lim,2001). Secar alami, bakteri di alam ditemukan dalam populasi campuran. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadan tertentu saja populasiini ditemukan dalam keadaan murni . Untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa haruys ada biakan murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja.
Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran dengan menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai bahan pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu: teknik penggoresan agar, teknik agar tuang, teknik agar sebar. 
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja.
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat. Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel.
Selain dalam media cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring atau lempengan agar. Agar miring lazimnya digunakan untuk menyimpan biakan murni sedangkan agar lempengan lazimnya digunakan untuk memurnikan mikroorganisme.
Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja. Diharapkan dengan percobaan ini, mahasiswa mampu mengisolasi dan menginokulasi bakteri dari lingkungannya di alam.

B.  TINJAUAN PUSTAKA

1.      Inokulasi Bakteri
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat  tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :
1. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan .dalam labotarium pembuataan serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast) udara yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalan agar tekena sinar ultraviolet (Pelezar, 1986).
2. Pemindahan dengan dengan pipet
Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan untuk diambil 1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni (Pelezar, 1986).
3. Pemindahan dengan kawat inokulasi
Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel .ujungnya boleh lurus juga boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3mm. Dalam melakukuan penanaman bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala (Pelezar, 1986).

2.      Media
Beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu :
1.      Mixed culture : berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme.
2.      Plate culture: media padat dalam petridish.
3.      Slant culture : media padat dalam tabung reaksi.
4.      Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya dengan cara penusukan.
5.      Liquid culture : media cair dalam tabung reaksi.
6.      Shake culture: media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya dikocok, (Gupte, 1990).

3.      Teknik inokulasi
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murnimikroorganisme yaitu :
a.    Metode gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapimemerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yangsempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaanmedia agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antaragaris-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuhmenjadi koloni (Winarni, 1997).Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Biladilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadangberbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuatgoresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan (Kus Irianto, 2006).
Ada beberapa teknik dalam metode goresan, yakni :
b.    Goresan T
c.    Goresan kuadranc.
d.    Goresan Radiand.
e.    Goresan Sinambung
2.3.2 Metode tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawanpetridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itudisebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikanpinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Padabeberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah (Winarni, 1997).
Winarni, D. 1997. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS :Surabaya.
2.3.3 Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukanpengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanyaditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997).

2.3.4 Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarni,1997)

4.      Pemurnian Bakteri

Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Untuk beberapa bakteri yang yang ada dan tersebar dimana sangat membantu dalam hal biokimia dan biofisika lingkungan. Biokimia (masalah nutrient) lingkungan ada karena berkat adanya kultur medium, dan semua itu tergantung dari bakteri particular itu (sebagaimana sebagai particular investigator) bermacam sumber dan jenis dari kultur media akan berkembang dengan adanya perbedaan maksud dan. kultur media sebagai tempat untuk teknik isolasi dan pemeliharaan kultur murni dari bakteri dan juga digunakan untuk mengidentifikasi bakteri menurut biokimia dan biofisika yang ada. Sel–sel bakteri mempunyai muatan yang agak negatif bila pH lingkungannya mendekati netral. Muatan negatif dari sel bakteri akan bergabung dengan muatan positif dari ion zat warna misalnya methylen blue, sehingga selnya akan berwarna. Perbedaan muatan inilah yang menyebabkan adanya ikatan atau gabungan antara zat warna dan sel bakteri. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah tekhnik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya, (Pelczar, 1986).

C.  MATERI DAN METODE
Praktikum ini dilakukan pada pukul 10.00 WIB di laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tanggal 09 Oktober 2012. Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah jarum ose, cawan petri, tabung reaksi, kapas, bunsen, spreader, dan mikropipet, air sumur, air kolam, air tambak, air PDAM, air kolam lele, air laut, air aquarium dan media agar.

Praktikum ini melalui beberapa tahap yaitu inokulasi dan pemurnia Bakteri air tawar dan inokulasi dan pemurnian Bakteri air laut. Adapun prosedur kerja praktikum ini sebagai berikut :
1.      Inokulasi dan isolasi bakteri air tawar
a.    Ambil 25 µl sampel air tawar (air sumur, air kolam, air PDAM, air kolam lele, dan media agar.) menggunakan mikropipet, teteskan pada permukaan media agar lempeng (TSA) lalu ratakan dengan spreader. Saat meratakan, media harus selalu didekatkan dengan Bunsen yang menyala agar steril.
b.    Beri label (nama, sumber sampel, tanggal).
c.    Inkubasi secara terbalik pada suhu 30oC selama 24 jam.
d.    Setelah 24 jam amati koloni yang tumbuh pada permukaan agar lempeng dan cari koloni-koloni yang memiliki morfologi berbeda.
e.    Ambil koloni tersebut menggunakan ose, dan gores pada permukaan agar lempeng lain yang telah dibagi menjadi beberapa bagian. Gores secara zig-zag pada setiap bagian agar lempeng secara merata.
f.     Inkubasi pada suhu 30oC selama 24 jam.
g.    Koloni yang telah murni kemudian ditanam pada media agar miring dengan menggunakan ose dengan cara goresan.
h.    Kemudian inkubasi kembali selama 24 jam.

2.      Inokulasi dan isolasi bakteri air laut.
i.      Ambil 25 µl sampel air laut (air laut dan air air tambak) menggunakan mikropipet, teteskan pada permukaan media agar lempeng (zobell 2216E) lalu ratakan dengan spreader. Saat meratakan, media harus selalu didekatkan dengan Bunsen yang menyala agar steril.
j.      Beri label (nama, sumber sampel, tanggal).
k.    Inkubasi secara terbalik pada suhu 30oC selama 24 jam.
l.      Setelah 24 jam amati koloni yang tumbuh pada permukaan agar lempeng dan cari koloni-koloni yang memiliki morfologi berbeda.
m.   Ambil koloni tersebut menggunakan ose, dan gores pada permukaan agar lempeng lain yang telah dibagi menjadi beberapa bagian. Gores secara zig-zag pada setiap bagian agar lempeng secara merata.
n.    Inkubasi pada suhu 30oC selama 24 jam.
o.    Koloni yang telah murni kemudian ditanam pada media agar miring dengan menggunakan ose dengan cara goresan.
p.    Kemudian inkubasi kembali selama 24 jam.




D.  HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, praktikum ini menggunakan teknik metode gores dan metode tusuk. Metode gores lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni (Winarni, 1997).Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan (Kus Irianto, 2006). Sedangkan metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarni,1997). Metode tersebut harus dilakukan dengan hati-hati dan harus tetap steril agar hasil yang didapatkan tidak terkontaminasi dari luar.

Dari hasil pengamatan didapat bahwa pada semua media agar telah terdapat banyak koloni Bakteri. Koloni-koloni Bakteri tersebut tersebar sesuai dengan goresan yang dibuat. Bakteri yang dihasilkan membentuk koloni dan tersebar merata dikarenakan saat isolasi menggunakan sprider untuk meratakan sampel yang digunakan. Pada sampel air tawar digunakan media dari TSA dikarenakan media TSA merupakan media yang cocok bagi jenis Bakteri apapun, sedangkan sampel air laut digunakan media Zobell 2016E. dikarenakan media zobell sangat cocok untuk perkambangbiakan Bakteri air laut.

Dalam metode streak plate, memiliki kekurangan yaitu pelaksanaannya cukup sulit untuk dilakukan. Keran itu kita harus berhati-hati dalam menggoreskan ose ke media. Metode ini hanya untuk Bakteri aerob. Tetapi metode ini memiliki kelebihan yaitu koloni yang dihasilkan adalah single koloni. Yaitu satu koloni hanya satu spesies saja. Selain itu kontaminan mudah dibedakan. Karena dalam metode ini digunakan metode goresan dengan pola tertentu.

Dalam metode pour plate, metode ini mempunyai kekurangan yaitu Bakteri lain mudah tumbuh dan terbentuk menumpuk dengan lain jenis. Selain itu kontaminan sulit dibedakan karena cairan dituang secara homogen. Sedangkan kelebihan yaitu mudah dilakukan. Dan juga karena dikocok secara homogeny maka Bakteri aerob dan anaerob dapat hidup.

Pada metode surface plate, kekurangan nya sulit dilakukan, selain itu kontaminan sulit dibedakan karena sampel diratakan. Sedangkan kelebihannya yaitu dapat memisahkan Bakteri aerob dan Bakteri yang lainnya.

Sumber sumpel yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
a.    Air laut
b.    Air tambak
c.    Air kolam
d.    Air kolam ikan lele
e.    Air sumur
f.     Air aquarium
g.    Air PDAM
E.  KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1.    inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat  tinggi.
2.    Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi
  1. Pembuatan media disesuaikan dengan kebutuhan nutrein mikroba untuk tumbuh
4.    Sampel air tawar menggunakan media TSA, sedangkan sampel air laut menggunakan media Zobell 2216E.
5.    Pada hasil pengamatan metode gores agar miring terlihat adanya garis zig-zag putih menyebar yang menandakan koloni bakteri biakan tumbuh.


Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1.    Upayakan terlebuh dahulu kebersihan dan sterilisasi parktikan sebelum melakaukan praktikum agar tidak terjadi kontaminasi
2.    Fasilitas yang ada di laboratorium mohon di tambah untuk menunjang pelaksanaan praktikum.
3.    Lebih efektif lagi antar asisten dan praktikan dalam melakukan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang.
Gupte, Satish. 1990. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Binarupa Aksara.
Indah. 2012. http://indah-lesatri.blogspot.com/2012/07/bakteri.html. Diakses pada 17 Oktober 2012.
Pelezar, M.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta.
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. MM Press: Malang.
Winarni, D. 1997. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS : Surabaya.


















LAMPIRAN

Tidak ada komentar: