LEMBAR
KERJA CEPHALOPODA
Karakteristik
|
Subkelas Nautiloidea
|
Ordo Sepiodea
|
Ordo Theutoidea
|
Ordo Octopoda
|
a. Bentuk
Tubuh
|
Mirip dalam bentuk
umum untuk cephalopoda lain, dengan kepala menonjol dan tentakel.
Nautilus biasanya memiliki lebih banyak tentakel dari cumi lainnya, sampai
sembilan puluh. Tentakel ini diatur menjadi dua lingkaran, tidak seperti
tentakel cumi lain, mereka tidak memiliki pengisap.
Radula
lebar dan khas memiliki sembilan gigi.
|
Sotong merupakan moluska yang termasuk kelas cephalopoda (kaki hewan
terletak di kepala) yang terdiri dari cangkang internal yang terletak didalam
mantel, berwarna putih, berbentuk oval dan tebal, serta terbuat dari kapur.
Tubuh relatif pendek menyerupai kantung. Mantelnya berwarna merah jambu
kehitaman dan di selubungi selaput tipis dan pada kedua sisinya terdapat
sirip lateral yang memanjang dari ujung dorsal sampai ventral.
|
Cumi-cumi merupakan binatang lunak dengan tubuh berbentuk
silindris. Sirip-siripnya berbentuk trianguler atau radar yang menjadi satu
pada ujungnya. Pada kepalanya di sekitar luabang mulut terdapat 10 tentakel
yang dilengkapi dengan alat penghisap (sucker). Tubuh terdiri dari isi
rongga tubuh (visceral mass) dan mantel.
|
Gurita memiliki 8
lengan (bukan tentakel)
dengan alat penghisap berupa bulatan-bulatan cekung pada lengan yang
digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Lengan gurita
merupakan struktur hidrostat muskuler
yang hampir seluruhnya terdiri dari lapisan otot
tanpa tulang
atau tulang rangka
luar. Tidak seperti hewan Cephalopoda lainnya, sebagian besar gurita dari
subordo Incirrata
mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa tulang rangka dalam.
|
b. Cangkang
|
Binatang dapat
menarik tubuh sepenuhnya ke dalam cangkangnya, dapat menutup dan
membuka dengan tudung berbulu terbentuk dari dua tentakel.
|
Cangkang internal yang terletak didalam mantel, berwarna putih, berbentuk
oval dan tebal, serta terbuat dari kapur.
|
Cangkang dalam :
sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
|
|
c. Mekanisme
Pertahanan Diri
|
Dengan cara
kamuflase. Bagian bawah hampir sepenuhnya putih, membuat hewan dapat
dibedakan dari perairan cerah dekat permukaan.
|
Mempunyai kantung
tinta yang dapat disemburkan kelaur membentuk “awan” tinta yang menghalangi
pemangsanya
|
Mempunyai kantung
tinta yang dapat disemburkan kelaur membentuk “awan” tinta yang menghalangi
pemangsanya
|
Gurita
biasanya memiliki tiga mekanisme pertahanan diri: kantong tinta, kamuflase dan memutuskan
lengan.
|
d. Struktur
Sensor
|
|
|
|
|
e. Reproduksi
|
Nautiluses berkembangbiak dengan meletakkan telur. Betina melampirkan telur yang dibuahi pada batuan di
perairan dangkal, dimana telur membutuhkan waktu delapan sampai dua belas
bulan untuk berkembang sampai 30 milimeter, kemudian telur menetas.
|
Menggunakan lengan yang disebut hectocotylus untuk mentransfer paket
sperma disebut spermatophore, ke betina. Betina memproduksi sekitar 200 telur
dan menempelkan pada dasar laut dalam kelompok yang besar bergabung dengan
telur betina lainnya.
|
Cumi-cumi (Loligo sp.) mempunyai sistem reproduksi
yang terpisah (dioecious), dimana gonadnya terletak pada bagian posterior
tubuhnya.
Reproduksi diawali dengan jantan merayu betina menggunakan warna kulit
mereka dan jika diterima oleh betina, kemudian menggunakan lengan yang
disebut hectocotylus untuk mentransfer paket sperma disebut spermatophore, ke
betina. Betina memproduksi sekitar 200 telur dan menempelkan pada dasar laut
dalam kelompok yang besar bergabung dengan telur betina lainnya.
|
Gurita jantan bereproduksi
dengan meletakkan kantong spermatofora ke dalam rongga mantel gurita betina
menggunakan lengan istimewa yang disebut hectocotylus.
Reproduksi
merupakan salah satu sebab kematian, gurita jantan hanya bisa hidup beberapa
bulan setelah kawin dan gurita betina mati mati tidak lama setelah bertelur.
Kematian disebabkan kelalaian gurita untuk makan selama sekitar satu bulan
sewaktu menjaga telur-telur yang belum menetas.
|
f. Cara
Makan
|
Sotong hidup didasar laut, yang memakan hewan Avertebrata yang berada
diatas permukaan dasar laut, seperti ikan-ikan kecil, krustacea, udang dan
kepiting.
|
Hewan ini aktif berburu mangsa yang berupa ikan-ikan kecil
dan crustacea pada malam hari.
|
Dengan menggunakan paruh,
yang merupakan bagian terkeras dari tubuh gurita yang digunakan sebagai
rahang untuk membunuh mangsa dan menggigitnya menjadi bagian-bagian kecil.
|
|
g. Pergerakan
|
Pada kepala terdapat mulut yang dikelilingi oleh empat
pasang tangan dan sepasang tentakel (8 tangan dan 2 tentakel panjang).
Di posterior kepala terdapat sifon atau corong berotot
yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan
menyemburkan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang.
Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya.
|
Pada kepala terdapat mulut yang dikelilingi oleh empat
pasang tangan dan sepasang tentakel (8 tangan dan 2 tentakel panjang).
Di posterior kepala terdapat sifon atau corong berotot
yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan
menyemburkan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang.
Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya.
|
Dengan cara
merangkak atau berenang. Gurita cukup merangkak ditambah sedikit berenang
jika ingin bergerak secara perlahan dan hanya berenang jika ingin bergerak
cepat-cepat. Gurita bisa bergerak cepat sekali sewaktu sedang lapar atau
sewaktu dalam bahaya.
|
|
h. Contoh
|
Nautilus (Nautilus sp.)
|
Sotong (Sepia sp.)
|
Cumi-cumi (Loligo sp.)
|
Gurita (Octopus sp.)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar