Sabtu, 16 November 2013

CEPHALOPODA




LEMBAR KERJA CEPHALOPODA


Karakteristik
Subkelas Nautiloidea
Ordo Sepiodea
Ordo Theutoidea
Ordo Octopoda
a.    Bentuk Tubuh
Mirip dalam bentuk umum untuk cephalopoda lain, dengan kepala menonjol dan tentakel. Nautilus biasanya memiliki lebih banyak tentakel dari cumi lainnya, sampai sembilan puluh. Tentakel ini diatur menjadi dua lingkaran, tidak seperti tentakel cumi lain, mereka tidak memiliki pengisap. Radula  lebar dan khas memiliki sembilan gigi.
Sotong merupakan moluska yang termasuk kelas cephalopoda (kaki hewan terletak di kepala) yang terdiri dari cangkang internal yang terletak didalam mantel, berwarna putih, berbentuk oval dan tebal, serta terbuat dari kapur. Tubuh relatif pendek menyerupai kantung. Mantelnya berwarna merah jambu kehitaman dan di selubungi selaput tipis dan pada kedua sisinya terdapat sirip lateral yang memanjang dari ujung dorsal sampai ventral.
Cumi-cumi merupakan binatang lunak dengan tubuh berbentuk silindris. Sirip-siripnya berbentuk trianguler atau radar yang menjadi satu pada ujungnya. Pada kepalanya di sekitar luabang mulut terdapat 10 tentakel yang dilengkapi dengan alat penghisap (sucker). Tubuh terdiri dari isi rongga tubuh (visceral mass) dan mantel.
Gurita memiliki 8 lengan (bukan tentakel) dengan alat penghisap berupa bulatan-bulatan cekung pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Lengan gurita merupakan struktur hidrostat muskuler yang hampir seluruhnya terdiri dari lapisan otot tanpa tulang atau tulang rangka luar. Tidak seperti hewan Cephalopoda lainnya, sebagian besar gurita dari subordo Incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa tulang rangka dalam.
b.    Cangkang
Binatang dapat menarik tubuh sepenuhnya ke dalam cangkangnya,  dapat menutup dan membuka dengan tudung berbulu terbentuk dari dua tentakel.
Cangkang internal yang terletak didalam mantel, berwarna putih, berbentuk oval dan tebal, serta terbuat dari kapur.
Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.

Gurita tidak memiliki cangkang sebagai pelindung di bagian luar seperti halnya Nautilus dan tidak memiliki cangkang dalam atau tulang seperti sotong dan cumi-cumi.
c.    Mekanisme Pertahanan Diri
Dengan cara kamuflase. Bagian bawah  hampir sepenuhnya putih, membuat hewan dapat dibedakan dari perairan cerah dekat permukaan.
Mempunyai kantung tinta yang dapat disemburkan kelaur membentuk “awan” tinta yang menghalangi pemangsanya
Mempunyai kantung tinta yang dapat disemburkan kelaur membentuk “awan” tinta yang menghalangi pemangsanya
Gurita biasanya memiliki tiga mekanisme pertahanan diri: kantong tinta, kamuflase dan memutuskan lengan.
d.    Struktur Sensor




e.    Reproduksi
Nautiluses berkembangbiak dengan meletakkan telur. Betina melampirkan telur yang dibuahi pada batuan di perairan dangkal, dimana telur membutuhkan waktu delapan sampai dua belas bulan untuk berkembang sampai 30 milimeter, kemudian telur menetas.
Menggunakan lengan yang disebut hectocotylus untuk mentransfer paket sperma disebut spermatophore, ke betina. Betina memproduksi sekitar 200 telur dan menempelkan pada dasar laut dalam kelompok yang besar bergabung dengan telur betina lainnya.
Cumi-cumi (Loligo sp.) mempunyai sistem reproduksi yang terpisah (dioecious), dimana gonadnya terletak pada bagian posterior tubuhnya.
Reproduksi diawali dengan jantan merayu betina menggunakan warna kulit mereka dan jika diterima oleh betina, kemudian menggunakan lengan yang disebut hectocotylus untuk mentransfer paket sperma disebut spermatophore, ke betina. Betina memproduksi sekitar 200 telur dan menempelkan pada dasar laut dalam kelompok yang besar bergabung dengan telur betina lainnya.
Gurita jantan bereproduksi dengan meletakkan kantong spermatofora ke dalam rongga mantel gurita betina menggunakan lengan istimewa yang disebut hectocotylus.
Reproduksi merupakan salah satu sebab kematian, gurita jantan hanya bisa hidup beberapa bulan setelah kawin dan gurita betina mati mati tidak lama setelah bertelur. Kematian disebabkan kelalaian gurita untuk makan selama sekitar satu bulan sewaktu menjaga telur-telur yang belum menetas.

f.     Cara Makan
Nautiluses adalah predator yang memakan terutama ikan kecil, udang , dan krustasea lain, yang ditangkap oleh tentakel. Nautilus menghabiskankan banyak waktu dalam berenang, nautilus hanya perlu makan cukup sekali sebulan.
Sotong hidup didasar laut, yang memakan hewan Avertebrata yang berada diatas permukaan dasar laut, seperti ikan-ikan kecil, krustacea, udang dan kepiting.
Hewan ini aktif berburu mangsa yang berupa ikan-ikan kecil dan crustacea pada malam hari.
Dengan menggunakan paruh, yang merupakan bagian terkeras dari tubuh gurita yang digunakan sebagai rahang untuk membunuh mangsa dan menggigitnya menjadi bagian-bagian kecil.
g.    Pergerakan
Berenang dengan menggunakan dua pasang tentakel terpisah dari yang lain, nautilus menarik air ke dalam dan keluar dari ruang cangkang dengan hyponome, yang menggunakan jet. Sementara air di dalam ruangan, siphuncle mengeluarkan garam dan berdifusi ke dalam darah.
Pada kepala terdapat mulut yang dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel (8 tangan dan 2 tentakel panjang).
Di posterior kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyemburkan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya.
Pada kepala terdapat mulut yang dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel (8 tangan dan 2 tentakel panjang).
Di posterior kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyemburkan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya.
Dengan cara merangkak atau berenang. Gurita cukup merangkak ditambah sedikit berenang jika ingin bergerak secara perlahan dan hanya berenang jika ingin bergerak cepat-cepat. Gurita bisa bergerak cepat sekali sewaktu sedang lapar atau sewaktu dalam bahaya.
h.    Contoh
Nautilus (Nautilus sp.)
Sotong (Sepia sp.)
Cumi-cumi (Loligo sp.)
Gurita (Octopus sp.)

Tidak ada komentar: