Sabtu, 16 November 2013

proses terjadinya protein



Nama               : Widi Indra Kesuma
Npm                : 1114111058
Jurusan            : Budidaya Perairan
Tugas Bioteknologi Perikanan

  1. Terangkan proses terjadinya protein?
Jawab :
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Tahapan dari sintesis protein sebagai berikut :
a.      Transkripsi
Langkah transkripsi berlangsung sebagai berikut:
1.      Sebagian rantai ADN membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai ARNd. Rantai ADN yang mencetak ARNd disebut rantai sense/template. Pasangan rantai sense yang tidak mencetak ARNd disebut rantai antisense.
2.      Pada rantai sense ADN didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut kodogen. Triplet ini akan mencetak triplet pada rantai ARNd yang disebut kodon. Kodon inilah yang disebut kode genetika yang berfungsi mengkodekan jenis asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein. Selanjutnya boleh dikatakan bahwa ARNd atau kodon itulah yang merupakan kode genetika.
3.      Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori, membran inti menuju ke ribosom dalam sitoplasma.
Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk akan selalu dimulai dengan kodon inisiasi atau kodon start yaitu AUG yang mengkodekan asam amino metionin. Jika satu molekul protein telah terbentuk akan selalu diakhiri dengan tanda berupa kodon stop atau kodon terminasi, yaitu UGA, UAA, atau UAG.
b.      Translasi
Tahapan translasi merupakan tahapan dimana mRNA matang dari dalam inti sel yang telah ditransfer ke sitoplasma, tepatnya diribosom, segera diterjemahkan.
Translasi sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.
1.      Inisiasi
Pada saat mRNA sampai di ribosom, proses pertama kali yang terjadi adalah inisiasi. Yaitu proses pengenalan kodon (pasangan 3 kode: cth. UAA, AUG), yang dimana sintesis akan dimulai dari kodon pemula (kodon start) yang merupakan asam amino Metionin, dengan kode AUG. Setelah kodon ini terbaca, asam amino pertama akan berada diribosom untuk selanjutnya digabungkan dengan asam amino selanjutnya.
Asam amino berada bebas disitoplasma dan dibawa menuju ribosom oleh RNA transfer atau tRNA.
2.      Elongasi
Elongasi merupakan proses kelanjutan dari inisiasi. Pada tahapan ini, kodon akan terus dibaca dan tRNA akan terus menerus membawa asam amino ke ribosom sesuai dengan kodon yang ada pada mRNA.
Pada proses elongasi, ribosom biasanya akan berada pada posisi agregat atau kumpulan. Dua atau lebih ribosom akan melekat pada rantai mRNA secara bersama-sama sehingga terlihat seperti sedang bergerombol. Fenomena ribosom yang berkelompok ini disebut dengan polisom dan fungsinya adalah mempercepat proses sintesis protein.
3.      Terminasi
Terminasi merupakan proses terakhir dari translasi. Proses ini mulai terjadi ketika kodon yang terbaca adalah kodon-kodon yang mengkode berhentinya sintesis protein. Kodon ini dinamakan dengan kodon stop, yang terdiri dari tiga kodon yaitu UAA, UAG, dan UGA. Ketika salah satu kodon-kodon tersebut terbaca, faktor pelepas akan memberhentikan proses sintesis rantai asam amino.
Proses terminasi diakhiri dengan terbentuknya rantai asam amino yang sangat panjang, atau lebih sering dinamakan dengan rantai polipeptida. Penamaan ini didasarkan pada ikatan antara satu asam amino dengan asam amino lainnya yang dinamakan dengan ikatan peptida. Rantai polipeptida inilah yang kita sebut dengan protein, lebih tepatnya protein primer.
Protein atau rantai polipeptida dari hasil sintesis protein merupakan rantai protein primer. Protein ini harus mengalami modifikasi agar bisa digunakan dalam tubuh. Proses modifikasi akan dilakukan dibadan golgi setelah ditransfer dari retikulum endoplasma.
  1. Cari informasi untuk protein berikut ini:
                         -heat shock protein pada udang
                          -anti freeze protein pada salmon
Menurut saudara apa manfaat kedua protein tersebut?
            Jawab :
·         Heat shock protein pada udang
Heat shock protein pada udang merupakan sebuah protein yang terdapat pada udang yang penting sebagi salah satu sarana untuk beradaptasi terhadap lingkungan, suhu tinggi ataupun stress yang dialaminya. Heat shock protein akan di produksi tinggi jika udang mengalami stress atau perubahan lingkungan yang mengancam. Heat shock protein ini akan membuat siudang bisa bradaptasi secara cepat agar dirinya tidak mati.
Manfaat heat shock protein :
a.       Mengatur agar udang tidak mudah stress
b.      Sebagai intra seluler pendamping bagi protein lainnya. HSP memainkan peran penting dalam interaksi protein  seperti membantu dalam pembentukan konformasi protein yang tepat dan pencegahan agregasi protein yang tidak diinginkan. Dengan membantu untuk menstabilkan protein, HSP membantu dalam pengangkutan protein di membran dalam sel.
c.       Dalam keadaan kondisi tidak stress, HSP bertugas sebagi pemantau bagi protein yang lain. Contohnya yaitu HSP akan membawa protein tua untuk di daur ulang dan membantu pembentukan protein baru dengan benar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari sistem perbaikan sendiri sel, yang disebut "respon stres selular" atau "heat-shock respon".
d.      Sebagai kardiovascular
e.       Membantu system imun (kekebalan).
HSP dapan mengikat antigen dan mempresentasikannya ke system kekebalan tubuh.

·         Anti freeze protein pada salmon
Anti freeze protein pada salmon merupakan jenis polipeptida yang terdapat pada ikan salmon yang harus hidup dalam suhu dibawah nol derajat celcius. Bahkan penelitian terakhir membuktikan bahwa AFP melakukan interaksi dengan membran sel mamalia untuk mencegah kerusakan membran sel akibat suhu dingin. AFP tersebut sangat penting bagi salmon dalm mempertahankan keadaan dan suhu tubuhnya disaat lingkungan sangat dingin.
Manfaat anti freeze protein :
a.       AFPs mengikat kristal es kecil untuk menghambat pertumbuhan dan rekristalisasi es yang akan berakibat fatal pada salmon
b.      AFPs membuat perbedaan antara titik leleh dan titik beku yang dikenal sebagai hysteresis termal.
c.       Mempertahankan cairan tubuh agar tidak membeku

Tidak ada komentar: