Minggu, 10 Mei 2015

KERANG AJAIB “KERIPIK SILUANG ANEKA JENIS RASA ISTIMEWA DAN BERGIZI”



KERANG AJAIB
“KERIPIK SILUANG ANEKA JENIS RASA ISTIMEWA DAN BERGIZI”
(Kewirausahaan)







Oleh :
WIDI INDRA KESUMA
1114111058






JURUSAN BIDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014



PENDAHULUAN


A.        Latar Belakang
Ikan Siluang adalah ikan berukuran kecil dan banyak dijumpai di perairan darat seperti danau, sungai dan rawa. Ikan Siluang umumnya diolah menjadi keripik. Berdasarkan hasil pemeriksaan ahli gizi ikan siluang kering mengandung kalori, protein dan lemak yang lebih banyak daripada ikan kakap (Evy, dkk, 2001). Selain itu, ikan siluang memiliki kadar fluor yang tinggi. Dan juga ikan sungai seperti ikan siluang merupakan sumber omega-3 yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol (Sriyanto, 2003).

Dengan pertimbangan harga yang cukup ekonomis dan bahan baku yang mudah didapat, maka terpikirlah memanfaatkan ikan siluang (Rasbora argyrotaenia) sebagai produk layak jual dan bergizi tinggi yaitu sebagai bahan dasar pembuatan keripik siluang  aneka rasa. Keripik Siluang aneka rasa merupakan pengganti makanan ringan yang di gemari oleh berbagai kalangan usia. Keripik Siluang juga bisa di sajikan untuk mendampingi lauk pauk. Selama ini pengolahan siluang yang beredar dipasaran hanya di goreng dan juga di tambahkan tepung. Oleh karena itu ingin rasanya membuat suatu inovasi terbaru dengan menggunakan ikan siluang, karena selain bahan yang mudah di dapat dan melimpah, ikan siluang (Rasbora argyrotaenia) ini mengandung banyak protein.

B.        Tujuan
1.       Memberikan inovasi makanan ringan berbahan dasar ikan yang bergizi.
2.       Membuka peluang usaha baru.








ASPEK TEKNIS


A. Survey pasar
Keripik Siluang Aneka Rasa merupakan suatu inovasi baru dalam pengolahan siluang sehingga memiliki peluang usaha yang besar dalam pemasarannya karena keripik siluang memiliki aneka rasa yang khas, bergizi tinggi dan baik di konsumsi oleh semua usia baik anak kecil yang sedang masa pertumbuhan sampai dewasa sebab memiliki protein yang cukup tinggi yang baik untuk tubuh.

B. Proses Produksi
Pada proses produksi, yang perlu dilakukan yaitu Ikan siluang di cuci terlebih dahulu dengan air sampai bersih,setelah bersih ikan siluang di campur dengan jeruk nipis diamkan 15 menit dalam panci. Kemudian haluskan cabai dan bawang dengan blander, tambahkan gula,garam dan merica secukupnya setelah halus panaskan ke dalam wajan hingga mengental.Ikan siluang yang telah di diamkan tadi campur dengan tepung. Kemudian panaskan minyak goring, setelah itu goreng ikan siluang hingga berwarna keemasan, lalu angkat dan tiriskan. Untuk membuat kremes campur tepung dengan air. Kemudian goreng hingga berwarna keemasan.Taruh sebagian bumbu rasa di dasar panci, tata ikan siluang yang sudah matang, taruh kremes di atas ikan, kemudian siram dengan bumbu sesuai rasa. Keripik Ikan siluang aneka rasa siap untuk di kemas ke dalam kemasan.

C. Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan keripik siluang aneka rasa maka diperlukan promosi. Bentuk promosi yang akan dilakukan menggunakan brosur, surat kabar dan internet. Sistem penjualan yang di gunakan adalah penjualan tunai. Distribusi produk dengan cara menawarkan secara langsung dengan mengirimkan ke toko-toko melalui kerja sama dengan masyarakat. Pengiriman barang bagi yang telah memesan melalui telepon.
D. Evaluasi
Evaluasi dilakukan unntuk mengetahui tingkat daya beli masyarakat terhadap produk yang di hasilkan, mengevaluasi komentar konsumen terhadap produksi sesuai dengan selera konsumen.
































ANALISIS USAHA


A.   Biaya Investasi
No
Jenis Barang
Harga (Rp)/ Satuan
Jumlah
Biaya
1
Kompor
200.000/unit
2
400.000
2
Spatula
20.000/unit
2
40.000
3
Panci
100.000/unit
2
200.000
4
Blender
130.000/unit
1
130.000
5
Serok
5.500/unit
2
11.000
7
Wajan
100.000/unit
2
200.000
8
Saringan
15.000/unit
2
30.000
9
Baskom Plastik
15.000/unit
2
30.000
10
Timbangan
200.000/unit
1
200.000
11
Spinner
3.700.000/unit
1
3.700.000
12
Vacuum sealer
1.500.000/unit
1
1.500.000
 SUB TOTAL
6.441.000

B.        Biaya Tetap (Penyusutan)
No
Jenis Barang
Harga (Rp)/ Satuan
Jumlah
Biaya (Rp)
1
Kompor
5.000/siklus
2
10.000
2
Spatula
1.000/siklus
2
2.000
3
Panci
5.000/siklus
2
10.000
4
Blender
12.500/siklus
1
12.500
5
Serok
500/siklus
2
1.000
6
Wajan
10.000/siklus
2
20.000
7
Press Plastik
20.000/siklus
1
20.000
8
Saringan
1.500/siklus
2
3.000
9
Baskom Plastik
1.500/siklus
2
3.000
10
Timbangan
20.000/siklus
1
20.000
11
Spinner
370.000/siklus
1
370.000
12
Vacuum sealer
150.000/siklus
1
150.000
 Total Biaya Tetap (Penyusutan)
621.500

C.        Biaya Variabel
No
Bahan Baku
Harga (Rp) /Satuan
Jumlah
Biaya
1
Ikan Siluang
15.000/kg
80
1.200.000
2
Minyak Goreng
9.500/liter
40
380.000
3
Tepung Kobe
5.000/100gr
5000gr
250.000
4
Gula
11.000/kg
5kg
55.000
5
Cabai
30.000/kg
5kg
150.000
6
Bawang
20.000/kg
5kg
10.0000
7
garam
1.000/200 gr
800gr
4.000
8
Jeruk Nipis
15.000/kg
2kg
30.000
9
Tepung Rasa
15.000/kg
6kg
90.000
10
Kemasan
500/unit
500
250.000
 SUB TOTAL
2.509.000

D.      Biaya Operasional
No
Jenis Barang
Harga (Rp)/ Satuan
Jumlah
Biaya
1
Listrik
50.000/bulan
1
50.000
2
Domain internet
100.000/bulan
1
100.000
3
Transportasi
50.000/bulan
1
50.000
4
Pengiriman
200.000/bulan
1
100.000
5
Tenaga kerja
300.000/bulan
1
300.000
 SUB TOTAL
600.000
No
Jenis Barang
Harga (Rp)/ Satuan
Jumlah
Biaya
1
Brosur
500/lembar
250
125.000
2
Banner
75.000/lembar
1
75.000
3
Kertas Label
500/lembar
500
250.000
 SUB TOTAL
450.000
 TOTAL BIAYA
10.000.000

Tabel 2. Proyeksi Penjualan Perbulan dengan Penyusutan Berat
Penjualan perbulan dengan asumsi penyusutan berat 30% per kilogram setelah pengolahan.
No
Jenis Produk
Ʃ Produk Terjual
Harga Produksi Rata-Rata (Rp)
Harga Jual Rata-Rata (Rp)
Ʃ Biaya Produksi (Rp)
Omset (Rp)
Laba (Rp)
1.
Seluang Crispy
56.000 gr
15.000/1.000 gr
20.000/200gr
3.559.000
5.600.000
2.041.000

a. Analisis Break Event Point (BEP)
Titik impas usaha (BEP) dihitung sebagi berikut:
       
=  29,5 kg.
Artinya pada penjualan keripik sebesar 29,5 kg  usaha ini mengalami impas.

b. Analisis B/C ratio
 
=
= 5,3 kali lipat.
B/C ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Artinya setiap satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar 5,3 kali lipat.

c. Return On Investmen
         x 100%
= 
= 1,94%
Artinya, usaha ini memiliki nilai laba investasi sebesar 1,94%. Usaha  ini  layak  karena  setiap  pembiayaan  sebesar  Rp. 100 diperoleh keuntungan sebesar Rp. 194.

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa usaha  ini menguntungkan baik secara ekologis maupun ekonomis, sehingga kedepannya perlu pengembangan yang lebih besar lagi agar usaha lebih mendatangkan keuntungan.

Tidak ada komentar: