Rabu, 30 Oktober 2013

FILUM PORIFERA DAN CNIDARIA



           


FILUM PORIFERA DAN CNIDARIA
Laporan Praktikum Avertebrata air





Oleh
WIDI INDRA KESUMA
1114111058




clip_image002.jpg



JURUSAN BUDIADAYA PERIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012



PENDAHULUAN


SOAL
1.        Dengan bantuan buku teks, buatlah table yang membandingkan porifera dan cnidaria dalam hal-hal berikut:
a.       Kerumitan jaringan
b.      Variasi tipe-tipe sel
c.       Bentuk rongga dalam
d.      Mekanisme pencernaan
e.       Elemen-elemen otot
f.       Elemen-elemen syaraf
g.      Gonad
h.      Simetri bentuk tubuh
2.        Gambarkan skema koloni polip-polip Obelia! Adakah pembagian tugas di dalamnya? Jelaskan!
3.        Filum coelenterate terbagi dalam berapa kelas? Sebutkan! Bagaimana pula system/cara reproduksinya?
4.        Mengapa kelas hydrozoa umumnya kurang dikenal! Sebutkan pula cirri utama kelas tersebut!
5.        Tuliskan berbagai variasi bentuk skeleton pada subkelas Octocorallia (ordo Gorgonacea, Helioporacea, Pennatulacea, Alcyonacea, Stolonivera)!








JAWAB :

1.       
PERBANDINGAN
PORIFERA
CNIDARIA
a.    Kerumitan jaringan
·    Tidak memiliki jaringan nyata (Parazoa)
(Firefly, 2011)
·    Merupakan salah satu jenis hewan multiseluler yang paling sederhana
·    Memiliki jaringan sejati (eumetazoa)
(Firefly, 2011)
b.  Variasi tipe-tipe sel
·    Diplobastik (terdiri dari dua lapisan sel).
·    Sel-selnya cenderung totipoten.
(Anonim, 2011)
·    Diplobastik (terdiri dari dua lapisan sel).
(Anonim, 2011)
c.  Bentuk rongga dalam
·    Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus pada hewan-hewan tingkat tinggi yang itu disebut rongga Gastrovaskuler.
(Anonim, 2011)
·    Rongga tubuh yang juga berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).
(Anonim,2011).
d. Mekanisme pencernaan
·      Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.
(Anonim, 2011)

·   Dilakukan secara ekstraseluler dengan mensekresi enzim semacam tripsin untuk mencerna protein oleh sel kelenjar enzim pada gastrodermis.
(Syahya, 2010)

e.  Elemen-elemen otot
·    Endoskeleton
·    Myosit
(Anonim, 2011)
·    epitel otot
(Anonim,2011)
f.   Elemen-elemen syaraf
·    Porifera tidak memiliki system saraf.
(Anonim, 2011)
·    Respon saraf dalam cnidaria dikontrol oleh jaringan difusi dari antar penghubung sel saraf  yang dinamakan net saraf.
·    Tidak mempunyai otak atau struktur yang mengontrol istirahat dari net saraf, tetapi dalam bentuk medusa dari beberapa cnidaria.
(Anonim, 2011)
g.  Gonad
·    Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).
(Anonim, 2011)
·      Terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).
(Anonim, 2011).

h.  Simetri bentuk tubuh
·    Asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
(Anonim, 2011)
·    Memiliki pola tubuh radial (radiata)
(Firefly, 2011)




2.       
Keterangan :
  1. Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual.
  2. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa.
  3. Tunas Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa.
  4. Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid)
  5. Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi
  6. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot
  7. Zigot berkembang menjadi Larva Planula
  8. Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa) (Aditya, 2010).
Polip pada Obelia:
  • Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang membenttuk koloni.
  • Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas, sehingga menyerupai tumbuhan yang tertambat
  • Tubuh atas membesar
  • Di dalam tubuh polip ini terdapat rongga gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus.
  • Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk berperan untuk menangkap mangsa.
  • Polip merupakan fase vegetatif pada obelia, karena bisa melakukan fragmentasi pemutusun bagian dari tubuhnya itu untuk membentuk individu baru
Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa. Tunas Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa. Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid) Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot Zigot berkembang menjadi Larva Planula
Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa) (Aguswanto, 2009).

3.    Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana (Zainal, 2008).
Reproduksi dan Daur hidup
Pada coelenterate reproduksi vegetatif dan generatif berlangsung secara metagenesis (bergiliran). Secara vegetatif yaitu dengan membentuk tunas dan polip, dan secara generatif yaitu dengan menghasilkan ovum (gamat betina ) dan spermatozoid (gamat jantan) yang dihasilkan coelenterata berbentuk medusa, medusa menghasilkan ovum dan spermatozoid yang dilepaskan ke air  untuk melakukan pembuahan yang menghasilkan zigot  dan tumbuh menjadi larva (planula) dimana planula akan berenang dan akhirnya akan menempel pada subtract yang nantinya tumbuh menjadi polip muda dimana polip tumbuh dalam kelompok yang seolah-olah satu individu (Wibowo, 2001)
daur hidup obelia, metagenesis

Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
Hydrozoa
Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
Scyphozoa                                              
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.
Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet (Zainal, 2008).



4.      Kelas hydrozo umumnya kurang dikenal karena sebagian hidupnya hidup dengan bentuk polip.
Cirri utama kelas hydrozoa
·         Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya seperti ular. 
·         Umumnya hidup soliter atau berkoloni.
·         Soliter berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa. 
·         Lebih sering ditemukan atau dominan dalam bentuk koloni polip  sedangkan dalam bentuk medusa jarang ditemukan
·         makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea (udang-uadangan) rendah.
·         - bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak.
·         tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
·         reproduksi aseksual dengan tunas atau budd
·         reproduksi seksual  : terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis) (anonim, 2011).

5.    Variasi bentuk skeleton pada subklas Octocoralia
a.    Ordo gorgonace
Setiap karang berbagai Gorgonacea, memiliki kerangka, fleksibel sering bercabang bahan horny. karang merah dan kipas laut. Gorgonacea merupakan perintah dari sessile kolonial cnidarian ditemukan di seluruh lautan di dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis . Gorgonia juga dikenal sebagai cambuk laut atau kipas laut dan mirip dengan pena laut , karang lunak lain. Kecil individu polip membentuk koloni yang biasanya tegak, diratakan, bercabang, dan mengingatkan kita pada fan . Orang lain mungkin whiplike, lebat, atau bahkan encrusting. Sebuah koloni dapat beberapa meter tinggi dan di tapi hanya beberapa inci tebal. Mereka mungkin berwarna cerah, seringkali ungu, merah, atau kuning. Para gorgonian lebih berbentuk kipas dan fleksibel cenderung mengisi daerah dangkal dengan arus yang kuat, sedangkan gorgonia tinggi, kurus, dan kaku dapat ditemukan di dalam, perairan lebih tenang. (anonim, 2012).  
b.      Ordo helioporacea
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/72/Blaue_Koralle_4.jpg/250px-Blaue_Koralle_4.jpg
Heliopora coerulea, atau karang biru, (satu-satunya spesies dalam keluarga Helioporidae ) adalah yang paling umum di air dangkal di Pasifik tropis  atau Indo-Pasifik terumbu. Coenothecalia (Helioporidae) tidak memiliki spikula , dan merupakan satu-satunya Octocoral dikenal untuk menghasilkan kerangka besar terbentuk dari fibrocrystalline aragonit menyatu ke dalam lamellae , mirip dengan Scleractinia . Mereka membentuk dalam koloni besar lebih dari 1 meter dengan diameter, yang mungkin besar, atau yang paling umum, terdiri dari cabang vertikal atau folia .
Polip individu memiliki delapan tentakel dan berbulu, di rongga gastrovascular , delapan septa, atau partisi. Cilia (proyeksi seperti rambut yang kecil) pada enam air menarik septa ke dalam rongga. Silia pada dua lainnya septa mengusir air. Kerangka terdiri dari spikula yang membentuk secangkir pelindung di sekitar setiap polip. (anonim, 2012)
Koloni Heliopora bisa arborescent, kolom seperti piring, atau bentuk. Kerangkanya, yang terbuat dari aragonit, tercakup dalam cokelat untuk jaringan berwarna coklat atau abu-abu kehijauan. Ini memiliki polip kecil berbulu seluruh yang dapat menjadi putih keabu-abuan sampai hijau zaitun. Interior menjadi kemampuan biru karang karena untuk mengekstrak besi dari air di sekitarnya menjadi garam biru yang dititipkan ke kerangka (Fabricius, 2001).
c.    Pennatulacea
Sebagai oktokoral, pena laut adalah hewan kolonial dengan beberapa polip (yang terlihat agak seperti miniatur anemon laut ), masing-masing dengan delapan tentakel . Tidak seperti oktokoral lain, bagaimanapun, pena laut itu polip yang khusus untuk fungsi tertentu: polip tunggal berkembang menjadi tangkai, kaku tegak (rachis) dan kehilangan tentakel, membentuk "root" bulat atau pangkal pada dasarnya. polip lain cabang keluar dari tangkai pusat ini, membentuk struktur asupan air (siphonozooids), struktur makan (autozooids) dengan nematocysts , dan struktur reproduksi. Seluruh koloni diperkaya oleh kalsium karbonat dalam bentuk spikula dan batang aksial pusat.
Menggunakan akar-seperti mereka peduncles untuk jangkar diri dalam substrat berpasir atau berlumpur, bagian terbuka dari pena laut akan naik hingga 2 meter (6,6 kaki) di beberapa spesies, seperti pena laut tinggi (Funiculina quadrangularis). Pena laut kadang-kadang berwarna cerah, sedangkan pena orange laut (Ptilosarcus gurneyi) adalah contoh terkenal. Jarang ditemukan di atas kedalaman 10 meter (33 kaki), pena laut lebih memilih perairan yang lebih dalam di mana turbulensi kurang kemungkinan untuk mencabut mereka. Beberapa spesies mungkin mendiami kedalaman 2.000 meter (6.600 kaki) atau lebih (anonim, 2012).

d.   Alcyonacea
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Cladiella.JPG/220px-Cladiella.JPG
The Alcyonacea, atau karang lunak merupakan urutan karang yang tidak menghasilkan kalsium karbonat kerangka. Karang lunak mengandung menit, unsur tulang berduri disebut sclerites , berguna dalam identifikasi spesies. Sclerites memberikan orang-karang beberapa derajat dukungan dan memberikan daging mereka tekstur, runcing kasar yang menghalangi predator. Di karang lunak masa lalu dianggap tidak mampu untuk meletakkan fondasi baru untuk karang di masa depan, namun temuan terbaru menunjukkan bahwa koloni kulit-karang genus Sinularia mampu mempererat sclerites dan mengkonsolidasikan mereka di pangkalan mereka ke alcyonarian spiculite, sehingga membuat mereka pembangun terumbu (anonim, 2012).
Paku kecil dari kalsium karbonat, yang disebut sclerites, tertanam dalam massa jaringan. Ini sclerites digunakan untuk mengidentifikasi spesies karang lunak. Pada sebagian orang, sclerites yang terpisah jauh menghasilkan soft coral yang lebih floppy. Di negara lain, sclerites lebih dekat atau menyatu bersama-sama untuk membentuk dukungan yang lebih kuat. Massa seluruh jaringan ditutupi dengan kulit dan tentakel polip muncul melalui kulit ini. Dalam beberapa karang lunak, kulit bisa sangat sulit dan kasar melihat, sehingga ini sering disebut karang lunak kasar. Keluar dari air, karang lunak mungkin gagal atas dan mungkin terlihat kecil. Tapi bawah air, mereka memperluas dan menyebar untuk memaksimalkan permukaan makan (anonim, 2012).

e.    Stolonifera
Termasuk (organ-karang pipa). Polip Lateral pada batang sederhana atau bercabang, kerangka spikula berkapur.  Polip timbul dari tikar merayap (stolon). Kerangka tabung berkapur.
DAFTAR PUSTAKA


Aguswanto. 2009. http://psb-psma.org/2009/blogs/pulung-aguswanto-st. Diakses pada 9 0ktober 2012.
Anonim. 2012.  http://en.wikipedia.org/wiki/Gorgonian. Diakses pada 9 0ktober 2012.
Anonim. 2012. http://www.wildsingapore.com/wildfacts/cnidaria/coralsoft/ coralsoft.html. Diakses pada 8 0ktober 2012.
Fabricius, K. & P. ​​Alderslade, 2001. Karang lunak & kipas laut: panduan komprehensif untuk genera air tropis dangkal tengah-barat Pasifik, Samudera Hindia dan Laut Merah. Australian Institute of Marine Science, hal i-vii + 1-264.
Firefly, Dianna. Fakta Karang. Maret 2011. Fakta Ilmiah. http://www. faktailmiah. com/ 2011/03/02/ fakta-tentang-karang.html. Diakses pada  8 0ktober 2012.
Syahya, Galang. Cnidaria. Diagoblog. Nerevars. http://nerevars.blogspot. com/2010_05_01_archive.html. Diakses pada  8 0ktober 2012.
Wibowo. 2001. Zoo avertebrata. IPB: Bogor.
Zainal. 2008. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/zainalabidin/ mengenal- phylum-coelenterata-cnidaria/. Diakses pada 9 0ktober 2012.

















LAMPIRAN

Tidak ada komentar: