FILUM PORIFERA
DAN CNIDARIA
Laporan
Praktikum Avertebrata air
Oleh
WIDI INDRA
KESUMA
1114111058
JURUSAN
BUDIADAYA PERIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
PENDAHULUAN
SOAL
1.
Dengan bantuan buku teks, buatlah table
yang membandingkan porifera dan cnidaria dalam hal-hal berikut:
a. Kerumitan
jaringan
b. Variasi
tipe-tipe sel
c. Bentuk
rongga dalam
d. Mekanisme
pencernaan
e. Elemen-elemen
otot
f. Elemen-elemen
syaraf
g. Gonad
h. Simetri
bentuk tubuh
2.
Gambarkan skema koloni polip-polip Obelia! Adakah pembagian tugas di
dalamnya? Jelaskan!
3.
Filum coelenterate terbagi dalam berapa
kelas? Sebutkan! Bagaimana pula system/cara reproduksinya?
4.
Mengapa kelas hydrozoa umumnya kurang
dikenal! Sebutkan pula cirri utama kelas tersebut!
5.
Tuliskan berbagai variasi bentuk
skeleton pada subkelas Octocorallia (ordo Gorgonacea, Helioporacea,
Pennatulacea, Alcyonacea, Stolonivera)!
JAWAB
:
1.
PERBANDINGAN
|
PORIFERA
|
CNIDARIA
|
a. Kerumitan
jaringan
|
· Tidak
memiliki jaringan nyata (Parazoa)
(Firefly, 2011)
|
· Merupakan
salah satu jenis hewan multiseluler yang paling sederhana
· Memiliki
jaringan sejati (eumetazoa)
(Firefly, 2011)
|
b. Variasi
tipe-tipe sel
|
· Diplobastik (terdiri dari dua
lapisan sel).
· Sel-selnya cenderung totipoten.
(Anonim, 2011)
|
· Diplobastik (terdiri dari dua lapisan
sel).
(Anonim, 2011)
|
c. Bentuk
rongga dalam
|
· Mempunyai
rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus pada
hewan-hewan tingkat tinggi yang itu disebut rongga Gastrovaskuler.
(Anonim, 2011)
|
· Rongga
tubuh yang juga berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).
(Anonim,2011).
|
d. Mekanisme
pencernaan
|
·
Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.
(Anonim, 2011)
|
· Dilakukan
secara ekstraseluler dengan mensekresi enzim semacam tripsin untuk mencerna
protein oleh sel kelenjar enzim pada gastrodermis.
(Syahya, 2010)
|
e. Elemen-elemen
otot
|
·
Endoskeleton
·
Myosit
(Anonim,
2011)
|
· epitel otot
(Anonim,2011)
|
f. Elemen-elemen
syaraf
|
· Porifera tidak memiliki system
saraf.
(Anonim, 2011)
|
· Respon saraf
dalam cnidaria dikontrol oleh jaringan difusi dari antar penghubung sel saraf
yang dinamakan net saraf.
· Tidak
mempunyai otak atau struktur yang mengontrol istirahat dari net saraf, tetapi
dalam bentuk medusa dari beberapa cnidaria.
(Anonim, 2011)
|
g. Gonad
|
· Porifera
melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara
aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Reproduksi seksual
dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).
(Anonim, 2011)
|
· Terjadi secara aseksual dan
seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas.
Reproduksi seksual dilakukan
dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).
(Anonim,
2011).
|
h. Simetri
bentuk tubuh
|
· Asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang
simetri radial.
(Anonim, 2011)
|
· Memiliki
pola tubuh radial (radiata)
(Firefly, 2011)
|
2.
Keterangan
:
- Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual.
- Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa.
- Tunas Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa.
- Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid)
- Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi
- Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot
- Zigot berkembang menjadi Larva Planula
- Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa) (Aditya, 2010).
Polip pada Obelia:
- Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang membenttuk koloni.
- Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas, sehingga menyerupai tumbuhan yang tertambat
- Tubuh atas membesar
- Di dalam tubuh polip ini terdapat rongga gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus.
- Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk berperan untuk menangkap mangsa.
- Polip merupakan fase vegetatif pada obelia, karena bisa melakukan fragmentasi pemutusun bagian dari tubuhnya itu untuk membentuk individu baru
Pada Polip obelia dewasa yang
bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan
Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa
Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual. Polip tanpa tentakel yang
melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa. Tunas
Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa. Medusa
Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid)
Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi
Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot Zigot berkembang
menjadi Larva Planula
Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa) (Aguswanto, 2009).
Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa) (Aguswanto, 2009).
3.
Coelenterata (dalam bahasa yunani,
coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga
tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata
disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai
dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel
yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana (Zainal, 2008).
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana (Zainal, 2008).
Reproduksi dan Daur hidup
Pada coelenterate reproduksi
vegetatif dan generatif berlangsung secara metagenesis (bergiliran). Secara
vegetatif yaitu dengan membentuk tunas dan polip, dan secara generatif yaitu
dengan menghasilkan ovum (gamat betina ) dan spermatozoid (gamat jantan) yang
dihasilkan coelenterata berbentuk medusa, medusa menghasilkan ovum dan
spermatozoid yang dilepaskan ke air
untuk melakukan pembuahan yang menghasilkan zigot dan tumbuh menjadi larva (planula) dimana
planula akan berenang dan akhirnya akan menempel pada subtract yang nantinya
tumbuh menjadi polip muda dimana polip tumbuh dalam kelompok yang seolah-olah
satu individu (Wibowo, 2001)
Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan
bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan
Anthozoa.
Hydrozoa
Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.
Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet (Zainal, 2008).
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet (Zainal, 2008).
4. Kelas
hydrozo umumnya kurang dikenal karena sebagian hidupnya hidup dengan bentuk
polip.
Cirri
utama kelas hydrozoa
·
Hydrozoa
berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya seperti ular.
·
Umumnya
hidup soliter atau berkoloni.
·
Soliter
berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa.
·
Lebih
sering ditemukan atau dominan dalam bentuk koloni polip sedangkan dalam bentuk medusa jarang
ditemukan
·
makanannya
berupa tumbuhan kecil dan Crustacea (udang-uadangan) rendah.
·
-
bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada
obyek dan untuk bergerak.
·
tentakel
berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
·
reproduksi
aseksual dengan tunas atau budd
·
reproduksi
seksual : terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan
sperma (dari testis) (anonim, 2011).
5. Variasi bentuk skeleton pada subklas
Octocoralia
a. Ordo gorgonace
Setiap karang berbagai Gorgonacea,
memiliki kerangka, fleksibel sering bercabang bahan horny. karang merah dan
kipas laut. Gorgonacea merupakan
perintah
dari sessile
kolonial
cnidarian
ditemukan di seluruh lautan di dunia, terutama di daerah
tropis dan subtropis . Gorgonia juga
dikenal sebagai cambuk laut atau
kipas laut dan mirip dengan pena laut , karang lunak lain.
Kecil individu polip
membentuk koloni yang biasanya tegak, diratakan, bercabang, dan mengingatkan
kita pada fan . Orang lain
mungkin whiplike, lebat, atau bahkan encrusting. Sebuah koloni dapat beberapa
meter tinggi dan di tapi hanya beberapa inci tebal. Mereka mungkin berwarna
cerah, seringkali ungu, merah, atau kuning. Para gorgonian lebih berbentuk
kipas dan fleksibel cenderung mengisi daerah dangkal dengan arus yang kuat,
sedangkan gorgonia tinggi, kurus, dan kaku dapat ditemukan di dalam, perairan
lebih tenang. (anonim, 2012).
b.
Ordo
helioporacea
Heliopora coerulea, atau karang biru, (satu-satunya spesies
dalam keluarga Helioporidae ) adalah yang paling umum di air
dangkal di Pasifik tropis atau
Indo-Pasifik terumbu. Coenothecalia (Helioporidae) tidak memiliki spikula , dan merupakan satu-satunya Octocoral dikenal untuk menghasilkan kerangka
besar terbentuk dari fibrocrystalline aragonit menyatu ke dalam lamellae , mirip dengan Scleractinia . Mereka membentuk dalam koloni
besar lebih dari 1 meter dengan diameter, yang mungkin besar, atau yang paling
umum, terdiri dari cabang vertikal atau folia .
Polip individu memiliki delapan tentakel dan berbulu, di rongga
gastrovascular
, delapan septa, atau partisi. Cilia (proyeksi seperti rambut yang kecil) pada
enam air menarik septa ke dalam rongga. Silia pada dua lainnya septa mengusir
air. Kerangka terdiri dari spikula yang membentuk secangkir pelindung di
sekitar setiap polip. (anonim, 2012)
Koloni Heliopora
bisa arborescent, kolom seperti piring, atau bentuk. Kerangkanya, yang terbuat
dari aragonit, tercakup dalam cokelat untuk jaringan berwarna coklat atau
abu-abu kehijauan. Ini memiliki polip kecil berbulu seluruh yang dapat menjadi
putih keabu-abuan sampai hijau zaitun. Interior menjadi kemampuan biru karang
karena untuk mengekstrak besi dari air di sekitarnya menjadi garam biru yang
dititipkan ke kerangka (Fabricius, 2001).
c. Pennatulacea
Sebagai oktokoral, pena laut
adalah hewan kolonial dengan beberapa polip (yang terlihat agak seperti miniatur anemon laut ), masing-masing dengan delapan tentakel . Tidak seperti oktokoral lain, bagaimanapun, pena
laut itu polip yang khusus untuk fungsi tertentu: polip tunggal
berkembang menjadi tangkai, kaku tegak (rachis) dan kehilangan tentakel,
membentuk "root" bulat atau pangkal pada dasarnya. polip lain
cabang keluar dari tangkai pusat ini, membentuk struktur asupan air (siphonozooids),
struktur makan (autozooids) dengan nematocysts , dan struktur reproduksi. Seluruh koloni
diperkaya oleh kalsium karbonat dalam bentuk spikula dan batang
aksial pusat.
Menggunakan akar-seperti mereka
peduncles untuk jangkar diri dalam substrat berpasir atau berlumpur, bagian
terbuka dari pena laut akan naik hingga 2 meter (6,6 kaki) di beberapa spesies,
seperti pena laut tinggi
(Funiculina quadrangularis). Pena laut kadang-kadang berwarna cerah,
sedangkan pena orange laut
(Ptilosarcus gurneyi) adalah contoh terkenal. Jarang ditemukan di atas
kedalaman 10 meter (33 kaki), pena laut lebih memilih perairan yang lebih dalam
di mana turbulensi kurang kemungkinan untuk mencabut mereka. Beberapa spesies
mungkin mendiami kedalaman 2.000 meter (6.600 kaki) atau lebih (anonim, 2012).
d. Alcyonacea
The Alcyonacea, atau karang lunak merupakan
urutan karang yang tidak menghasilkan kalsium karbonat kerangka. Karang lunak mengandung
menit, unsur tulang berduri disebut sclerites , berguna dalam identifikasi spesies. Sclerites memberikan
orang-karang beberapa derajat dukungan dan memberikan daging mereka tekstur,
runcing kasar yang menghalangi predator. Di karang lunak masa lalu dianggap
tidak mampu untuk meletakkan fondasi baru untuk karang di masa depan, namun
temuan terbaru menunjukkan bahwa koloni kulit-karang genus Sinularia mampu mempererat sclerites dan
mengkonsolidasikan mereka di pangkalan mereka ke alcyonarian spiculite,
sehingga membuat mereka pembangun terumbu (anonim, 2012).
Paku kecil dari kalsium karbonat,
yang disebut sclerites, tertanam dalam massa jaringan. Ini sclerites digunakan
untuk mengidentifikasi spesies karang lunak. Pada sebagian orang, sclerites
yang terpisah jauh menghasilkan soft coral yang lebih floppy. Di negara lain,
sclerites lebih dekat atau menyatu bersama-sama untuk membentuk dukungan yang
lebih kuat. Massa seluruh jaringan ditutupi dengan kulit dan tentakel polip muncul
melalui kulit ini. Dalam beberapa karang lunak, kulit bisa sangat sulit dan
kasar melihat, sehingga ini sering disebut karang lunak kasar. Keluar dari air,
karang lunak mungkin gagal atas dan mungkin terlihat kecil. Tapi bawah air,
mereka memperluas dan menyebar untuk memaksimalkan permukaan makan (anonim,
2012).
e. Stolonifera
Termasuk (organ-karang
pipa). Polip Lateral pada batang sederhana atau bercabang, kerangka spikula
berkapur. Polip timbul dari tikar
merayap (stolon). Kerangka tabung berkapur.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya. 2010. http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/03/hydrozoa-phylum-coelenterata.html.
Diakses pada 9 0ktober 2012.
Aguswanto. 2009. http://psb-psma.org/2009/blogs/pulung-aguswanto-st.
Diakses pada 9 0ktober 2012.
Anonim. 2012.
http://www.wildsingapore.com/wildfacts/cnidaria/coralsoft/ coralsoft.html.
Diakses pada 8 0ktober 2012.
Anonim. 2011. http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/03/filum-coelenterata.html.
Diakses pada 6 0ktober 2012.
Fabricius,
K. & P. Alderslade, 2001. Karang lunak & kipas laut: panduan
komprehensif untuk genera air tropis dangkal tengah-barat Pasifik, Samudera
Hindia dan Laut Merah. Australian Institute of Marine Science, hal i-vii +
1-264.
Firefly, Dianna. Fakta Karang. Maret
2011. Fakta Ilmiah. http://www. faktailmiah. com/ 2011/03/02/ fakta-tentang-karang.html.
Diakses
pada 8 0ktober 2012.
Syahya,
Galang. Cnidaria. Diagoblog. Nerevars. http://nerevars.blogspot. com/2010_05_01_archive.html. Diakses
pada 8 0ktober 2012.
Wibowo.
2001. Zoo avertebrata.
IPB: Bogor.
Zainal. 2008. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/zainalabidin/
mengenal- phylum-coelenterata-cnidaria/. Diakses pada 9 0ktober 2012.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar