PENGENALAN
MORFOLOGI DAN ANATOMI REPRODUKSI IKAN
(Laporan Praktikum Fisiologi
Reproduksi Hewan Air)
Oleh
WIDI
INDRA KESUMA
1114111058
JURUSAN BUDIADAYA
PERIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
PENGENALAN
MORFOLOGI DAN ANATOMI REPRODUKSI IKAN
Oleh:
WIDI
INDRA KESUMA
1114111058
ABSTRAK
Reproduksi
merupakan aspek biologis yang terkait mulai dari diferensiasi seksual hingga
dihasilkan individu baru. Pengetahuan tentang ciri reproduksi tidak akan
sempurna apabila tidak diiringi dengan pengetahuan anatomi reproduksi baik
jantan maupun betina. Ikan
mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas
berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak
di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua
pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan
warna badan sangat beragam. Berdasarkan hasil pengamatan secara morfologi,
perbedaan ikan mas jantan terletak pada bentuk tubuh ikan dan kecerahan warna
sisik pada ikan. Sedangkan secara anatomi reproduksinya, ikan mas jantan
memiliki gonad yang halus dan berwarna putih sedangkan pada ikan betina
terlihat seperti granula-granula bulat yang banyak serta berwarna lebih
kekuningan.
I. PENDAHULUAN
Reproduksi
merupakan aspek biologis yang terkait mulai dari diferensiasi seksual hingga
dihasilkan individu baru. Pengetahuan tentang ciri reproduksi yaitu mengetahui
tentang perubahan atau tahapan-tahapan kematangan gonad untuk mengetahui
perbandingan ikan-ikan yang akan atau tidak melakukan reproduksi. Pengetahuan
tentang ciri reproduksi tidak akan sempurna apabila tidak diiringi dengan
pengetahuan anatomi reproduksi baik jantan maupun betina.
Gonad
adalah organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan sel kelamin (gamet). Gonad
ikan betina dinamakan ovari dan gonad ikan jantan dinamakan testes. Ovari dan
testes ikan dewasa biasanya terdapat pada individu yang terpisah, kecuali pada
beberapa ikan yang ditemukan gonad jantan dan betina ditemukan dalam satu
individu (ovotestes). Gonad ikan terletak didekat anus memanjang ke depan
mengisi rongga badan. Gonad memiliki tingkat kematangan yang berbeda-beda,
mulai dari Tingkat kematangan Gonad (TKG) I (belum matang) sampai Tingkat
Kematangan Gonad (TKG) IV (matang). Oleh karena itu, praktikum ini perlu
dilakukan agar mengetahui Tingkat Kematangan Gonad (TKG) setiap jenis ikan.
Pengetahuan tentang ciri reproduksi
tidak akan sempurna apabila tidak diiringi dengan pengetahuan anatomi
reproduksi baik jantan maupun betina. Serta proses-proses pembentukan sel
kelamin sampai terjadinya kematangan gonad yang biasanya disebut tingkat
kematangan gonad (TKG) perlu diinformasikan. Sehingga berdasarkan hal tersebut,
praktikum mengenai morfologi reproduksi dan anatomi reproduksi perlu
dilaksanakan.
Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan metode standar untuk mengamati
cirri-ciri dan system reproduksi ikan.
2. Memberikan pengetahuan dasar secara
visual bagian-bagian tubuh ikan yang berkaitan dengan proses reproduksi.
3.
Meningkatkan
kemampuan memaparkan cirri morfologi dan antomi reproduksi ikan jantan.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
a.
Morfologi
ikan Mas
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae
yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit
pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal),
dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang
kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat
beragam (Rochdianto, 2007).
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang
dan memipih tegak (comprossed). Mulutnya terletak di bagian tengah ujung kepala
(terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Di bagian anterior mulut terdapat
dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal
teeth) yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham(Khairuman dan Amri, 2008).
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran). Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Khairuman dan Amri, 2008).
b.
Anatomi
Reproduksi
Letak gonad betina ikan mas membesar
mengisi dua pertiga rongga perut atau hampir memenutupi organ-organ tubuh saat
melakukan pengamatan sebelum dilakukan pemburaian dan berwarna kuning
kecoklatan. Organ-organ yang teramati yaitu gelembung renang, hati, dan
lambung. Sehingga gonad ikan mas dari pengamatan yang dilakukan pada tingkat
kematangan gonad (TKG) IV (Khairuman dan Amri, 2007).
Seperti pada gonad betina, gonad
jantan ikan mas besar dan panjang, mengisi dua pertiga rongga perut atau hamper
menutupi orga-organ yang lain sebelum dilakukan pemburaian. Gonad mengembung,
memanjang ke depan dan berwarna putih jernih. Sehingga gonad ikan mas dari
pengamatan yang dilakukan pada tingkat kematangan gonad (TKG) IV (Khairuman dan
Amri, 2007).
c.
Ciri-ciri
matang gonad jantan dan betina
Ciri-ciri ikan mas betina yang siap pijah
atau matang gonad adalah:
·
Pergerakan
ikan lamban
·
Pada
malam hari sering meloncat-loncat
·
Perut
membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak
·
Lubang
anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan
Sedangkan ciri-ciri untuk ikan mas jantan
gerakan lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih (sperma) dari lubang
kelamin bila dipijit (Aswanto, 2012).
III. PEMBAHASAN
Tabel 1. Morfologi Jantan dan Betina
jenis ikan
|
panjang total (cm)
|
bobot tubuh (gram)
|
morfologi
|
keterangan
|
|||
jantan
|
betina
|
jantan
|
betina
|
jantan
|
betina
|
||
ikan mas
|
24
|
24
|
230
|
275
|
· Bentuk tubuh terlihat lebih memanjang
· Warna lebih terang
· Pada bagian kelamin terlihat lebih menonjol
dan memanjang
|
·Bentuk tubuh terlihat lebih melebar
·Warna terlihat lebih gelap
·Pada bagian kelamin tidak menonjol
|
|
Tabel
2. Anatomi Jantan dan Betina.
Organ Sistem Reproduksi
|
Fungsi Organ
|
jantan
|
1.
Menghasilkan sel sperma
2.
saluran keluarnya sperma
|
betina
|
1.
menghasilkan sel telur
2.
saluran keluar sel telur
|
Dari data tabel diatas, dapat
diketahui bahwa antara ikan mas jantan dan ikan mas betina terdapat perbedaan
secara morfologi maupun anatomi. Secara morfologi, ikan mas jantan terlihat
lebih memanjang dan berwarna lebih terang. Warna terang tersebut merupakan
salah satu daya tarik jantan terhadap ikan betina saat akan memijah. Selain itu
pada klamin ikan jantan terlihat libih panjang dan mnonjol, fungsinya yaitu
sebagai alat penyalur sperma. Pada ikan mas betina, bentuk badan lebih melebar,
hal tersebut di mungkinkan agar rongga tubuh ikan betina dapat lebih banyak
menampung sel telur yang akan dikeluarkan saat proses pemijahan.
Sedangkan secara anatomi, ikan mas
jantan memiliki gonad yang halus dan berwarna putih. Gonad tersebut memanjang
dan bercabang dua. Fungsi dari gonad jantan adalah menghasilkan sel sperma. Dan
pada ikan betina terlihat seperti granula-granula bulat yang banyak serta
berwarna lebih kekuningan. Bulatan-bulatan tersebut merupakan telur dari ikan
mas betina yang siap dikelurkan saat proses pemijahan. Gonad betina yang telah
matang dan berada pada TKG IV biasanya akan terlihat dengan jelas
bulatan-bualatangnya yang terbungkus selaput dan berwarna kekuningan.
Effendie (2002) menyatakan bahwa
terdapat faktor-faktor utama yang mampu mempengaruhi kematangan gonad ikan ,
antara lain suhu dan makanan , tetapi secara relatif perubahannya tidak besar
dan di daerah tropik gonad dapat masak lebih cepat. Kualitas pakan yang
diberikan harus mempunyai komposisi khusus yang merupakan faktor penting dalam
mendukung keberhasilan proses pematangan gonad dan pemijahan.
Menurut
Zairin (2003)di alam ikan akan mengalami pematangan gonad setelah
emndapat sinyal lingkungan yang tepat untuk pematangan Gonad. Sinyal-sinyal ini
biasanya datangnya musiman. Didalam wadah budidaya sinyal-sinyal tersebut bisa
hilang. Selain itu budidaya adalah aktivitas yang ingin terlepas dari musim.
Bagi ikan-ikan yang bersifat musiman, pematangan goad di luar musim merupakan
suatu keharusan.
Kinerja
reproduksi merupakan suatu proses yang berkelanjutan pada ikan akibat adanya
rangsangan dari luar ataupun dari dalam tubuh ikan itu sendiri. Rangsangan
tersebut dapat berupa rangsangan hormonal ataupun rangsangan lingkungan.
Rangsangan hormonal yang terjadi pada induk ikan betina berbeda dengan induk
jantan. Pada induk betina, rangsangan hormonal ditujukan untuk pembentukan
telur dan pematangannya, sedangkan pada ikan jantan rangsangan tersebut untuk
pembentukan sperma. ( Permadi, 2009 hal 17)
Perbedaan Jenis Kelamin Berdasarkan Ciri Seksualitas
Primer:
Berdasarkan
pendapat dari Paberson (2011), sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan
adanya organ yang secara langsung berhubungan denga proses produksi, yaitu
ivarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testis dengan pembuluhnya pada
ikan jantan.
Ciri
seksual primer:
1.
Alat atau organ yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi
2.
Testis dan salurannya pada ikan jantan
3.
Ovarium pada salurannya pada ikan betina
Perbedaan
kelamin jantan dan betina yang primer terdapat pada tubuh ikan yaitu berupa
testis dan saluran-salurannya pada ikan jantan dan ovarium serta
saluran-salurannya pada ikan betina. Untuk menyatakan hal ini harus disection
(bedah) (Sutini, 1983).
Sifat
seksualitas primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi. Yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan
jantan. Tanpa melihat tanda-tanda lain pada ikan akan sukar mengetahui organ
seksual primernya (Asep, 2009).
Perbedaan Jenis Kelamin Berdasarkan Ciri Seksualitas
Sekunder
Menurut
pendapat Paberson (2011), sifat seksual sekunder adalah tanda-tanda luar yang
dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Satu spesies ikan
yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan
betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat seksual dimorfisme. Namun
apabila spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan
warna, maka ikan itu bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya ikan jantan
mempunyai warna lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina.
Ciri
seksual sekunder:
1.
Tidak berhubungan dengan kegiatan reproduksi
2. Alat bantu pemijahan
Pada
macam hewan yang kita kenal, setiap individu mempunyai ovarium saja tidak ada
keduanya. Jika hewan mempunyai ovarium, maka hewan itu betina. Sebaliknya, jika
hewan mempunyai testis, hewan tadi adalah jantan. Perbedaan dari gonad inilah
kerap kali kita dapat dilihat perbedaan ciri-ciri lainnya, yaitu ciri-ciri seks
sekunder. Ciri-ciri seks sekunder ini mungkin terlihat dari perbedaan wujud
atau dari perbedaan tingkah laku. Sebaliknya, pada beberapa hewan perbedaan
seks hanya terletak dalam gonadnya (Soemarto, 1980).
Tanda-tanda
kelamin sekunder ada dua macam, yang pertama tidak ada hubungan dengan alat
kelamin primer, sedang yang kedua alat kelamin tersebut merupakan sambungan
(Accessora) sebagai alat perkembangbiakan. Nampak adanya pada jenis ikan cucut
pari (Flasmobranchi). Ikan cucut jantan mengalami perubahan pada sirip
lambungnya (pevictim). Jari-jari pertama pada sirip tersebut tumbuh membesar
dan molekul membentuk pipa yang disebut (Myxopterygium), sebagai sarana
menjamin terjadi pembuahan secara internal. Alat sekunder yang lain nampak
jenis ikan Ganbusia affinis atau ikan minnow yang beranak mengalami
modifikasi untuk adaptasi dengan cara perkawinannya ialah terjadi pembesaran
pada jenis-jenisketiga dari sirip dubur (anal fin) berkembang menjadi
gonadium yaitu alat-alat genital juga memasukkan sperma ke dalam oviduk ikan
laut. Tanda-tanda jenis kelamin yang sekunder pada beberapa jenis ikan laut
yang hidup menetap misalnya pada ikan susu (Kurtusindirus) yang menampakkan
perubahan pada masa dewasa. Pada ikan jantan pada jidatnya tumbuh kait tempat
menempelkan telur ikan betina (Sutini et al, 1983).
IV. KESIMPULAN
DAN SARAN
Adapun
kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1.
Ikan
mas memiliki perbedaan secara morfologi antara jantan dan betina.
2.
Perbedaan
itu berupa perbedaan bentuk tubuh dan juga warna ikan yang terlihat lebih cerah
pada ikan jantan.
3.
Sedangkan
secara anatomi reproduksinya, ikan mas jantan memiliki gonad yang halus dan
berwarna putih sedangkan pada ikan betina terlihat seperti granula-granula bulat
yang banyak serta berwarna lebih kekuningan.
4.
Gonad
ikan jantan memiliki fungsi yaitu menhasilkan sel sperma, sedangkan gonad ikan
betina berfungsi menghasilkan sel telur.
Adapun
saran yang dapat saya berikan yaitu sebaiknya lebih optimal lagi dan lebih
efisien dalam menjalankan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Asep,
2009. Wacana buku teks (online). Tersedia:http://asdin-jembar-cianjur.blog spot.com.
Diakses pada April 2013.
Aswanto, edi. 2012. Ikan
Mas: http://ediaswanto.wordpress.com. Diakses pada April 2013.
Effendie, M.I. 2002.
Biologi Perikanan.Yayasan Pustaka Nusantara.Yogyakarta.
Khairul Amri, S.Pi, M.Si
dan Khairuman, S.P, AgroMedia Pustaka, 2008
Khairuman dan Amri.
2007. Budidaya Lele Lokal Secara Intensif. Agro Media : Jakarta.
Rochdianto, A. 2007.
Kiat Budidaya Ikan Mas di Lahan Kritis. Penebar Swadaya. Jakarta. 72-80 hal
Zairin, M. Jr. 2003. Endokrinologi dan perannya bagi masa
depan perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu
Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
IPB. 70 hal.
LAMPIRAN
REPRODUKSI
IKAN MAS
1.
Ikan
mas sebelum dibedah
2. Ikan mas setelah dibedah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar